photo Banner1_zpsb41d32c5.jpg

Jumat, 25 Januari 2013

Petunjuk Islam Tentang Alam Semesta

Kejadian Alam Semesta
Teori yang berlaku pada abad ke-20 ialah bahwa alam semesta mempunyai ukuran yang tidak terbatas, ada tanpa awal dan terus ada untuk selama-lamanya. Menurut pandangan ini yang disebut model alam semesta statis, alam semesta tidak mempunyai awal dan akhir. Pandangan yang mengacu pada filsafat materialis ini, menolak adanya pencipta sambil masih berpendapat bahwa alam semesta merupakan sekumpulan zat yang konstan, stabil dan tidak berubah atau statis.

Materialisme adalah system pemikiran yang menganggap bahwa zat itu merupakan suatu makhluk yang mutlak dan menolak segala keberadaan kecuali keberadaan zat.

George Politzer, dalam bukunya yang berjudul “Principes Fondamentaur de Philosophic, menyatakan berdasarkan model alam semesta statis bahwa “alam semesta bukan merupakan objek yang diciptakan”Politzer bekata pula “kalau begitu alam semesta pasti diciptakan sekaligus oleh Tuhan dan dijadikan dari ketiadaan. Untuk menghasilkan ciptaan, ditahap pertama penciptanya harus menghasilkan keberadaan tersebut pada waktu alam semesta tidak ada dan bahwa segala sesuatu muncul dari ketiadaan. Inilah yang tidak dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan” (G. Politzer, 1954).

Kini diawal abad ke- 21, dengan eksperimen, observasi dan perhitungan, fisika modern telah membuktikan bahwa alam semesta memiliki suatu awal dan diciptakan dari ketiadaan melalui ledakan dahsyat.
Alam semesta sendiri merupakan ayat Allah yang menciptakan segalanya sekali jadi dan dalam satu peristiwa saja dengan sempurna, karena benda-benda yang diciptakan itu sebelumnya tidak memiliki contoh dan bahkan tidak ada waktu dan ruang untuk menciptakannya.

Kini mari kita pelajari sekilas proses perkembangan ilmiah terjadinya alam semesta.

1. Meluasnya Alam Semesta
Di tahun 1929, di Observatorium California Mount Wilson, Astronom berkebangsaan Amerika Edwin Hubble menghadirkan salah satu penemuan terbesar dalam sejarah astronomi. Ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasa, ia mendapati cahaya dari bintang-bintang itu berubah ujung spektrumnya menjadi merah dan ini lebih memperjelas bahwa bintang-bintang itu menjauh dari bumi.

Jauh sebelumnya, Hubble menemukan penemuan lain yang sangat penting, yaitu bahwa bintang dan galaksi bergerak menjauh bukan hanya dari kita, tetapi juga saling menjauh diantara mereka. Satu-satunya kesimpulan yang dapat ditarik dari alam semesta adalah dimana semua bintang dan galaksi saling menjauh adalah bahwa alam semesta “bertambah luas” secara tetap.

Alam semesta yang bertambah luas itu menunjukkan bahwa jika alam semesta dapat bergerak mundur dalam hal waktu, maka alam semesta berasal dari “titik tunggal”.Perhitungan menunjukkan bahwa titik tunggal ini, mengandung pengertian semua zat atau materi yang ada dialam semesta, mempunyai “volume nol” dan “kerapatan tak terbatas”.Alam semesta terjadi karena adanya ledakan dari titik tunggal yang bervolume nol ini. Ledakan luar biasa dahsyatnya yang disebut Ledakan Dahsyat (Big Bang) ini menandai mulainya alam semesta. Teori ini menunujukkan pada awalnya, semua objek dialam semesta merupakan satu dan kemudian terpisah-pisah. Hal ini dinyatakan dalam Al Qur’an pada 14 abad yang lalu, ketika manusia masih memiliki pengetahuan yang amat terbatas tentang alam semesta.

Quote:
(al-Anbiya’: 30)
“Dan, apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan, dari air, Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka, mengapakah mereka tiada juga beriman?” 
Meluasnya alam semesta itu merupakan salah satu bukti terpenting bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.

Meskipun kenyataan ini belum ditemukan oleh ilmu pengetahuan sampai abad ke-20, Allah telah menjelaskan kepada kita dalam Al Qur’an pada 1400 tahun silam :

Quote:
(al-dzariyat : 47)
“Dan, langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa.” 
Sebenarnya tatanan yang tak becacat telah berlaku disetiap tahap sejak awal keberadaanya. Contohnya alam semesta terbentuk ditempat dan waktu yang berbeda, namun begitu terorganisirnya sehingga alam semesta seakan-akan dihasilkan dari satu-satunya pabrik dengan kesadaran masing-masing. Mula-mula electron mendapati sendiri suatu nucleus dan mulai mengelilinginya, kemudian atom-atom menyatu untuk membentuk zat, dan semuanya menghasilkan objek-objek yang bermakna, bertujuan dan masuk akal. Sesuatu yang tidak wajar, mendua, tidak normal, tidak bermanfaat dan tidak bertujuan yang beragam.

Semua ini merupakan bukti kuat adanya Pencipta Yang Maha Kuasa dan menunjukan kenyataan bahwa segala sesuatu itu menjadi ada sesuai dengan kemauan-Nya kapan saja Dia kehendaki. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman :

Quote:
(al-An’am 73)
"Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui."
Salah seorang yang terusik oleh teori Ledakan Dahsyat itu ialah Sir Fred Hoyle. Pada pertengahan abad ke-20, Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut KeadaanTetap, menurut teori ini ukuran alam semesta tidak terbatas dan waktunya kekal.


2. Penciptaan Zat
Atom, unsure pembangun zat, menjadi ada setelah terjadinya Ledakan Dahsyat. Atom-atom ini kemudian mengumpul bersama-sama membentuk alam semesta dengan bintang, bumi dan matahari. Selanjutnya atom-atom tersebut membentuk kehidupan di bumi.

Setiap atom mempunyai nucleus yang mengandung proton dan neutron yang jumlahnya tertentu.Di samping itu, ada electron-elektron yang bergerak mengelilingi nucleus dalam suatu orbit yang tetap dengan kecepatan 1000 km/detik. Jumlah electron suatu atom sama dengan jumlah protonnya.

3. RadiasiLatarKosmos
Di tahun 1948, George Gamov muncul dengan gagasan lain tentang teori Ledakan Dahsyat itu. Ia menyatakan bahwa setelah terbentuknya alam semesta melalui peristiwa ledakan dahsyat, ada limpahan radiasi dialam semesta yang tertinggal karena peristiwa ledakan ini. Tambahan lagi, radiasi ini tersebar merata dialam semesta.

Tahun 1965, Dua peneliti, Arno Penzias dan Robert Wilson, secara kebetulan menemukan gelombang-gelombang ini. Radiasi ini yang disebut “Radiasi latar kosmos”, tampaknya tidak dipancarkan dari sumber tertentu, tetapi merambati seluruh ruang angkasa. Jadi, gelombang panas yang diradiasikan secara merata dari sekeliling ruang angkasa itu adalah sisa yang tertinggal dari tahap awal Ledakan Dahsyat. Penzias dan Wilson mendapat penghargaan Nobel atas penemuan ini.

Di tahun 1989, NASA mengirimkan Satelit Cosmic Background Explorer (COBE) keruang angkasa untuk meneliti radiasi latar kosmos. Hanya membutuhkan 8 menit, Scanner-scanner satelit ini menguatkan pengukuran dari Penzias dan Wilson. COBE telah menemukan sisa dari Ledakan Dahsyat yang terjadi pada permulaan alam semesta.

Karena dianggap sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, kesimpulan ini secara eksplisit membuktikan teori Ledakan Dahsyat. Dari ruang angkasa dikirimkan temuan dari satelit COBE 2 setelah satelit COBE menjelaskan perhitungannya dengan cermat berdasarkan teori ledakan dahsyat itu.

Sebuah bukti lain yang penting untuk teori Ledakan Dahsyat itu ialah jumlah hidogen dan helium diruang angkasa. Dalam hitungan terakhir, konsentrasi hydrogen-helium dialam semesta sesuai dengan perhitungan konsentrasi hydrogen-helium yang merupakan sisa dari Ledakan dahsyat itu.

Zat dan waktu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa yang tidak bergantung pada semua pernyataan ini. Sang pencipta ini ialah ALLAH, Pemilik atau Penguasa langit dan bumi. 
Maha Besar ALLAH.. :)

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar: