photo Banner1_zpsb41d32c5.jpg

Senin, 07 Januari 2013

Mengapa Bisa Kesemutan??

Tulisan ini saya buat ketika lagi mengalami kesemutan, terus entah mengapa-kenapa-bagaimana iseng-iseng terpikir mau posting tentang kesemutan. Jika saat itu saya tidak kesemutan mungkin postingan ini tidak akan pernah ada.. hehe
Yudah tanpa banyak bacot lagi ini dia artikel tentang kesemutanCheck it out!

Setiap orang pasti pernah kesemutan. Ya... seperti yg kita tahu kesemutan memang menyebalkan dan terasa sangat mengganggu. Berikut ini adalah sedikit pengetahuan tentang kesemutan atau dalam medisnya disebut parestesia.


Kebanyakan orang pernah mengalami kesemutan kala duduk bersila terlalu lama atau tertidur dengan tangan tertindih kepala. Jangan sepelekan gejala yang satu ini karenakesemutan dapat menjadi indikasi dari banyak penyakit, seperti diabetes melitus, hipertensi, saraf terjepit, gangguan aliran darah pada pembuluh darah tepi, maupun gangguan darah. Seperti diungkapkan Dr Tiara Anindhita, SpS, dari Departemen Neurologi FKUI/RSCM, kesemutan atau dalam istilah medis disebut parestesia merupakan sensasi spontan yang abnormal pada daerah persarafan tertentu.

Kesemutan secara garis besar dijelaskan sebagai berikut: Proses terjadinya kesemutan Sistem saraf sensorik mempunyai prosedur kerja baku. Rangsangan berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, dan suhu panas atau dingin diterima oleh reseptor di kulit. Rangsangan itu lalu dikirimkan ke saraf tepi dan kemudian masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang.

Dari situ rangsangan diteruskan ke atas sampai ke thalamus (pusat penyebaran impuls - impuls sensorik). Proses selanjutnya, rangsangan dikirimkan ke kulit otak (cerebral cortex). Pada saat inilah apa yang dirasakan tadi baru akan disadari oleh penderita. Kalau ada gangguan dalam jalur sensorik baku tadi maka akan timbul kesemutan.

Kita mesti mewaspadai jika ada gejala lain di luar kesemutan. Karena kesemutan bisa juga disertai gangguan penglihatan, pendengaran, gabungan keduanya, atau lainnya. Kalau ada tumor di otak, selain gejala kesemutan, biasanya disertai pula sakit kepala, muntah - muntah dan kelumpuhan kecil.

Wih... Jadi kesemutan juga bisa semakin menyeramkan ya? Berikut ini yang bisa kita lakukan untuk megatasi kesemutan.

1. Hindari posisi tubuh yang menekan syaraf dan peredaran darah. Misalnya menonton tv sambil tiduran, atau menulis di lantai sambil tengkurap. Bila ingin menulis sebaiknya duduklah di kursi dengan bokong merapat ke belakang dan punggung lurus menempel pada sandaran. Bila diperukan, cobalah pilih kursi ergonomis
2. Namun kalau Anda termasuk seseorang yang sensitif alias gampang kesemutan, Anda bisa mengurangi kesemutandengan cara berolah raga secara teratur. Olah raga mempunyai banyak manfaat untuk melancarkan peredaran darah.

Semoga posting singkat ini bisa menambah pengetahuan anda :)

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar: