AUTOANALYZER
Sumber
:
Diakses
: 8 Desember 2012
OLEH :
A. HASIB WARDHANA
SEMESTER 1
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
2012
Adalah alat yang memiliki presisi tinggi dan mudah digunakan
dan digunakan untuk mengotomatisasi pemeriksaan kimia basah tradisional.
Ada 2 jenis yaitu :
1.
CFA (Continuos Flow Analyzer)
Prinsipnya : gelembung udara
membawa sampel ke tiap ruangan pemeriksaan dalam mesin untuk kemudian
dianalisa. Metode ini bisa ddipercaya untuk memeriksa 90 sampel per jam.
Meskipun pada saat melewati batas kuota pemeriksaan per jam dapat meningkatkan
cross contamination.
2.
FIA (Flow Injection Analyzer)
Prinsip kerjanya : tiap sampel dilarutkan dalam pelarut
masing masing untuk kemudian dimasukkan kedalam mesin. Udara tidak mengambil
peran dalam sistem ini. Bagian dari sampel dimasukkan kedalam ruang pemeriksaan
untuk kemudian diperiksa. Meskipun sistem ini memilii berbagai macam
keterbatasan namun sistem ini memberi jalan kepada produsen untuk memperkecil
ukuran autoanalyzer.
Komponen
-komponennya :
1.
Sampler
Memasukkan
sampel pada reagen dari analytical cartridge secara otomatis menggunakan sebuah
probe yang otomatis bergerak diantara sampel dan cairan pencuci dengan interval
waktu yang tepat. Sampel ditampung pada tabung atau sample cups.
2.
Micropump
Memindahkan
sampel dan reagen bersama kedalam anlalytical cartridge menggunakan gerak
peristaltic yang dihasilkan oleh pump tersebut.
3.
Cartridge Base & Analytical Cartridge
Ø
Cartridge
base adalah tempat untuk Analyticasl Cartridge. Fungsinya adalah untuk mengatur
suhu dengan digital heat controller.
Ø
Analytical
Cartridge adalah cartridge yang diatur khusus yang digunakan untuk berbagai
macam pemeriksaan.
Ø
Kedua
instrumen ini memiliki:
•
Glass
mixing coils and fittings
•
Heath
bath
•
Dialyzers
•
Phase
separator
•
Flowcell
4.
Docking Photometer base
Instrumen ini menyediakan arus listrik DC yang teratur yang
mampu menyuplai 3 buah fotometer dengan kebutuhan 305A. Instrumen ini
menyediakan sumber cahaya kepada fotometer.
5.
Digital Detector
Ø
Digital Detector mengukur absorbance dari produk berwarna
yang dihasilkan oleh reaksi antara sampel dan reagen. Digital detector ini
mengubah sinyal dari absorbance tersebut menjaddi sinyal elektronik digital.
Ø
Digital detector menggunakan wavelength filter dan flowcell
yang mudah untuk diubah.
6.
Data Acquisition system
Menyediakan hardware control dan “data reduction” dari 8
detector secara simultan. Ini merupakan aplikasi yang terintegrasi dengan
windows.
7.
Surfactants
Menurunkan tegangan permukaan dari “flow stream” dam menurunkan tekanan balik dari analyzing cartridge. Ini membuat bubble injection dan fluid flow untuk mengalir secara lembut dan lancar.
Menurunkan tegangan permukaan dari “flow stream” dam menurunkan tekanan balik dari analyzing cartridge. Ini membuat bubble injection dan fluid flow untuk mengalir secara lembut dan lancar.
Prosedure pengoperasian
1.
Nyalakan
power supply
2. Siapkan “startup/shutdown solution” dan isi cairan pencuci
sampel
3.
Kunci
tempat pump. Nyalakan pump utama dan pump auxiliary
4.
Pada
komputer buka program Data Acquisition system
5.
Setelah
memompa startup solution selama 5-10 menit letakan tabung dengan chemwash pada
posisi rak ke 20. Set timer 10 menit. Pada DAS pilih System > Clean System
6.
Setelah
10 menit timer berhenti, cuci reagent straw dengan DI H2Olalu pompa kembali
startup solution. Biarkan proses pencucian berlangsung selama 20 menit.
7.
Pada
DAS pilih configuration yang sesuai pada toolbar. Masukkan nama dari
pemeriksaan klik OK
8. Pastikan reagen cukup
9.
Setelah
20 menit proses pencucian, secara visual lihat adanya aliran yang baik. Pola
gelembung pada mixing coil seharusnya seragam dan mengalir dengan lancar
melewati cartridge
10. Cek baseline signal dengan cara pilih Options > Display
signal all kemudian pilih Options > zero signal all. Pastikan bahwa sinyal
datar dan halus.
11. Jika Baseline datar dan halus. Masukkan selang reagen ke
botol yang tepat kemudian nyalakan heath bath.
12. Masukkan smapel ID kedalam “Sample Tables”. Masukkan
Calibrant yang sesuai pada tiap pemeriksaan.
13. Ambil calibrant dari pendingin. Masukkan pada botol calibrant
yang sesuai. Letakkan pada rak yang sesuai
14. Masukkan kembali calibrant ke pendingin
15. Pastikan jumpah Sampel ID pada tabel sesuai dengan jumlah
sampel pada sampler
16. Setelah baseline dan jumlah sampel sesuai klik Run-Begin pada
DAS.
17. Setelah calibrant selesai lihat hasil calibrant. Seharusnya
nilai calibrant adalah 0.999 jika kurang dari 0.998 dipastikan ada yang salah.
Ulangi kalibrasi, jika tidak berubah dianjurkan untuk membuat calibrant baru.
18. Setelah Run selesai, matikan heath bath, kembalikan semua
selang reagen ke startup/shutdown solution biarkan berjalan selama 10 menit.
Twempatkan semua selang reagen ke CHEMWASH dan bersihkan selama 10 menit.
Kembalikan semua selang reagen ke startup/shutdown solution biarkan berjalan
selama 30 menit
19. Clik Show Report untuk melihat hasil akhir pemeriksaan.
Gunakan File>print untuk mencetak hasil atau File>Export untuk mengekspor
kle file bentuk lain misal microsoft excel.
20. Setelah 30 menit dan suhu dibawah 50 derajat celcius matikan
pump. Lepaskan Pump Plattens.
21. Tutup DAS. Matikan power supply.
22. Matikan aliran air.
23. Tutup Autoanalyzer agar bebas dari debu.
GELAS ARLOJI
Sumber
:
Diakses
: 8 Desember 2012
OLEH :
A. HASIB WARDHANA
SEMESTER 1
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
2012
2012
Deskripsi : Terbuat
dar gelas.
Fungsi
: Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang.
SOP
: letakkan zat yang akan di timbang ke dalam gelas arloji.
Trouble
: Gelas arloji terbuat dari gelas sehingga dapat pecah.
Trouble
Shooting : Gelas arloji terbuat dari gelas sehingga penggunaannya harus dengan
hati-hati agar tidak mengakibatkan pecahnya gelas arloji.
OBJEK GLASS
Sumber
:
Diakses
: 8 Desember 2012
OLEH :
A. HASIB WARDHANA
SEMESTER 1
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
2012
2012
Deskripsi : Terbuat
dar gelas.
Fungsi
: Digunakan untuk pewarnaan gram.
SOP
: Siapkan objek glass cekung, bersih, kering dan bebas lemak lalu tetakkan di
atas meja objek kemudian teteskan 1 tetes sampel pada bagian tengah objek glass,
terakhir tutup dengan deck glass.
Trouble
: Objek glass terbuat dari gelas sehingga dapat pecah.
Trouble
Shooting : Objek glass terbuat dari
gelas sehingga penggunaannya harus dengan hati-hati agar tidak mengakibatkan
pecahnya objek glass.
2 komentar:
mantep bro posting x,, :D
hahaha.. follow twit nya sis,, :D
Posting Komentar