Kejadian Alam Semesta
Teori yang berlaku pada abad ke-20 ialah bahwa alam semesta
mempunyai ukuran yang tidak terbatas, ada tanpa awal dan terus ada untuk
selama-lamanya. Menurut pandangan ini yang disebut model alam semesta statis, alam semesta tidak mempunyai awal dan akhir. Pandangan
yang mengacu pada filsafat materialis ini, menolak adanya pencipta sambil masih
berpendapat bahwa alam semesta merupakan sekumpulan zat yang konstan, stabil dan
tidak berubah atau statis.
Materialisme adalah system pemikiran yang
menganggap bahwa zat itu merupakan suatu makhluk yang mutlak dan menolak segala
keberadaan kecuali keberadaan zat.
George Politzer, dalam bukunya yang
berjudul “Principes Fondamentaur de Philosophic, menyatakan berdasarkan model
alam semesta statis bahwa “alam semesta bukan merupakan objek yang diciptakan”Politzer
bekata pula “kalau begitu alam semesta pasti diciptakan sekaligus oleh Tuhan dan
dijadikan dari ketiadaan. Untuk menghasilkan ciptaan, ditahap pertama penciptanya
harus menghasilkan keberadaan tersebut pada waktu alam semesta tidak ada dan bahwa
segala sesuatu muncul dari ketiadaan. Inilah yang tidak dapat dijelaskan oleh ilmu
pengetahuan” (G. Politzer, 1954).
Kini diawal abad ke- 21, dengan eksperimen,
observasi dan perhitungan, fisika modern telah membuktikan bahwa alam semesta memiliki
suatu awal dan diciptakan dari ketiadaan melalui ledakan dahsyat.
Alam semesta sendiri merupakan ayat Allah
yang menciptakan segalanya sekali jadi dan dalam satu peristiwa saja dengan sempurna,
karena benda-benda yang diciptakan itu sebelumnya tidak memiliki contoh dan bahkan
tidak ada waktu dan ruang untuk menciptakannya.
Kini mari kita pelajari sekilas proses perkembangan ilmiah terjadinya alam semesta.
1. Meluasnya Alam Semesta
Di tahun 1929, di Observatorium California
Mount Wilson, Astronom berkebangsaan Amerika Edwin Hubble menghadirkan salah satu
penemuan terbesar dalam sejarah astronomi. Ketika mengamati bintang-bintang dengan
teleskop raksasa, ia mendapati cahaya dari bintang-bintang itu berubah ujung spektrumnya
menjadi merah dan ini lebih memperjelas bahwa bintang-bintang itu menjauh dari bumi.
Jauh sebelumnya, Hubble menemukan penemuan
lain yang sangat penting, yaitu bahwa bintang dan galaksi bergerak menjauh bukan
hanya dari kita, tetapi juga saling menjauh diantara mereka. Satu-satunya kesimpulan
yang dapat ditarik dari alam semesta adalah dimana semua bintang dan galaksi saling
menjauh adalah bahwa alam semesta “bertambah luas” secara tetap.
Alam semesta yang bertambah luas itu menunjukkan
bahwa jika alam semesta dapat bergerak mundur dalam hal waktu, maka alam
semesta berasal dari “titik tunggal”.Perhitungan menunjukkan bahwa titik tunggal
ini, mengandung pengertian semua zat atau materi yang ada dialam semesta,
mempunyai “volume nol” dan “kerapatan tak terbatas”.Alam semesta terjadi karena
adanya ledakan dari titik tunggal yang bervolume nol ini. Ledakan luar biasa dahsyatnya
yang disebut Ledakan Dahsyat (Big Bang) ini menandai mulainya alam semesta. Teori
ini menunujukkan pada awalnya, semua objek dialam semesta merupakan satu dan kemudian
terpisah-pisah. Hal ini dinyatakan dalam Al Qur’an pada 14 abad yang lalu,
ketika manusia masih memiliki pengetahuan yang amat terbatas tentang alam semesta.
Quote:
Meluasnya alam semesta itu merupakan salah satu
bukti terpenting bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.
Meskipun kenyataan ini belum ditemukan oleh
ilmu pengetahuan sampai abad ke-20, Allah telah menjelaskan kepada kita dalam
Al Qur’an pada 1400 tahun silam :
Quote:
Sebenarnya tatanan yang tak becacat telah berlaku
disetiap tahap sejak awal keberadaanya. Contohnya alam semesta terbentuk ditempat
dan waktu yang berbeda, namun begitu terorganisirnya sehingga alam semesta seakan-akan
dihasilkan dari satu-satunya pabrik dengan kesadaran masing-masing. Mula-mula
electron mendapati sendiri suatu nucleus dan mulai mengelilinginya, kemudian
atom-atom menyatu untuk membentuk zat, dan semuanya menghasilkan objek-objek
yang bermakna, bertujuan dan masuk akal. Sesuatu yang tidak wajar, mendua,
tidak normal, tidak bermanfaat dan tidak bertujuan yang beragam.
Semua ini merupakan bukti kuat adanya Pencipta Yang Maha Kuasa dan menunjukan kenyataan bahwa segala sesuatu itu menjadi ada sesuai dengan kemauan-Nya kapan saja Dia kehendaki. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman :
Quote:
Salah
seorang yang terusik oleh teori Ledakan Dahsyat itu ialah Sir Fred Hoyle. Pada pertengahan
abad ke-20, Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut KeadaanTetap, menurut teori
ini ukuran alam semesta tidak terbatas dan waktunya kekal.
2. Penciptaan Zat
Atom, unsure pembangun zat, menjadi ada setelah
terjadinya Ledakan Dahsyat. Atom-atom ini kemudian mengumpul bersama-sama membentuk
alam semesta dengan bintang, bumi dan matahari. Selanjutnya atom-atom tersebut membentuk
kehidupan di bumi.
Setiap atom mempunyai nucleus yang
mengandung proton dan neutron yang jumlahnya tertentu.Di samping itu, ada
electron-elektron yang bergerak mengelilingi nucleus dalam suatu orbit yang
tetap dengan kecepatan 1000 km/detik. Jumlah electron suatu atom sama dengan jumlah
protonnya.
3. RadiasiLatarKosmos
Di tahun 1948, George Gamov muncul dengan gagasan
lain tentang teori Ledakan Dahsyat itu. Ia menyatakan bahwa setelah terbentuknya
alam semesta melalui peristiwa ledakan dahsyat, ada limpahan radiasi dialam semesta
yang tertinggal karena peristiwa ledakan ini. Tambahan lagi, radiasi ini tersebar
merata dialam semesta.
Tahun 1965, Dua peneliti, Arno Penzias dan
Robert Wilson, secara kebetulan menemukan gelombang-gelombang ini. Radiasi ini
yang disebut “Radiasi latar kosmos”, tampaknya tidak dipancarkan dari sumber tertentu,
tetapi merambati seluruh ruang angkasa. Jadi, gelombang panas yang diradiasikan
secara merata dari sekeliling ruang angkasa itu adalah sisa yang tertinggal dari
tahap awal Ledakan Dahsyat. Penzias dan Wilson mendapat penghargaan Nobel atas penemuan
ini.
Di tahun 1989, NASA mengirimkan Satelit Cosmic
Background Explorer (COBE) keruang angkasa untuk meneliti radiasi latar kosmos.
Hanya membutuhkan 8 menit, Scanner-scanner satelit ini menguatkan pengukuran dari
Penzias dan Wilson. COBE telah menemukan sisa dari Ledakan Dahsyat yang terjadi
pada permulaan alam semesta.
Karena dianggap sebagai penemuan astronomi terbesar
sepanjang masa, kesimpulan ini secara eksplisit membuktikan teori Ledakan Dahsyat.
Dari ruang angkasa dikirimkan temuan dari satelit COBE 2 setelah satelit COBE
menjelaskan perhitungannya dengan cermat berdasarkan teori ledakan dahsyat itu.
Sebuah bukti lain yang penting untuk teori Ledakan
Dahsyat itu ialah jumlah hidogen dan helium diruang angkasa. Dalam hitungan terakhir,
konsentrasi hydrogen-helium dialam semesta sesuai dengan perhitungan konsentrasi
hydrogen-helium yang merupakan sisa dari Ledakan dahsyat itu.
Zat dan waktu diciptakan oleh Tuhan Yang
Maha Kuasa yang tidak bergantung pada semua pernyataan ini. Sang pencipta ini ialah
ALLAH, Pemilik atau Penguasa langit dan bumi.
Maha Besar ALLAH.. :)
0 komentar:
Posting Komentar